hadits anas bin malik hal 72
ImamMalik ra. lahir pada tahun 93 H di Kota Madinah Munawarah. Imam Malik menghapal al-Quran al-Karim sejak dini sebagaimana kebiasaan keluarga Muslim pada zamannya. Lalu ia menghapal hadits. Saat ia mengutarakan keinginannya kepada ibunya untuk mencari ilmu, ibunya memakaikan kepadanya pakaian yang paling bagus, dengan surban di kepalanya. Lalu ibunya berkata, "Pergilah ke Rabi'ah
No No Hadits: Isi: 1: 4529: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas dari Ummu Sulaim dia berkata; 'Ya Rasulullah, ini Anas pembantumu, do'akanlah ia!
Anasbin Malik adalah Sahabat Ahli Hadits yang menempati ranking ketiga sebagai muhaddits yang paling banyak meriwayatkan hadits setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar. Tak kurang dari 2286 hadits telah diriwayatkannya. 180 hadits disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhari dan Muslim. 80 hadits disahihkan oleh Bukhari.
Hadis Anas bin Malik hal.72) "Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu" Artinya : Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya
LUASNYA AMPUNAN ALLAH* . . Dalam hadits qudsi dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman: . . يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ
như uyên 17 tuổi hồ chí minh.
Setiap manusia pasti rindu untuk hidup bahagia. Mendapat kehidupan sejati dalam rahmat Allah. Hal ini juga menjadi kerinduan dari Nabi Islam. Namun, benarkah Muhammad merindukan kehidupan Allah melalui Isa Al-Masih? Ia pernah berkata “Nafas hidupku ada di dalam Isa Al-Masih putra Maryam” Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152. Mengapakah nabi Islam berkata nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam? Apakah artinya? Mukmin perlu mendalami hal ini. Mari kita lihat penjabarannya. Napas Seperti Air, Melambangkan Kehidupan Istilah “napas” menggambarkan unsur esensial bagi kehidupan. Istilah ini mirip dengan unsur air yang sangat penting bagi hidup manusia. Air merupakan kebutuhan primer mahkluk hidup. Namun, persediaan air dunia sangat terbatas. Bahkan bisa mengkhawatirkan di masa depan. Laporan perkembangan air PBB menyatakan pada pertengahan abad ini kekurangan air menjadi masalah global. Perkiraan terburuk tujuh milyar orang dari 60 negara akan mengalami kelangkaan air. Sedangkan perkiraan optimis, sekitar dua milyar orang di 48 negara. Bila persediaan air masa depan mengkhawatirkan, bagaimana dengan “air kehidupan” rohani kita? Bukankah kehidupan rohani sangat penting bagi manusia? Tiap manusia membutuhkan pertolongan Allah. Tidak sedikit umat beragama yang mengalami kekeringan rohani dalam kehidupannya. Isa Al-Masih Adalah Air Kehidupan Kitab Allah menyatakan Isa Al-Masih adalah sumber “Air Kehidupan”. “Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal [keselamatan akhirat]“ Injil, Yohanes 414. Hal ini menyatakan bahwa Isa adalah sumber kehidupan. Melalui Isa, kehidupan Allah mengalir kepada manusia. Dialah yang menjadi jalan Allah memberikan kehidupan. Muslim Sejati Wajib Mempercayai Isa Al-Masih Al-Quran sendiri banyak menyatakan banyak keistimewaan Isa putra Maryam. Berikut ini beberapa contoh karakteristik Isa yang berhubungan dengan kehidupan Isa berasal dari Ruh Allah Ruh kehidupan. Isa juga adalah bukti bagi seluruh manusia. “… Kami tiupkan ke dalam tubuh nya ruh [Maryam] dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda kekuasaan Allah yang besar bagi semesta alam” Qs 2191. Isa sanggup menghidupkan orang mati. “… [Isa] menghidupkan orang mati…” Qs 349. Isa bangkit dari kematian. “Kesejahteraan atas dirinya [Isa Al-Masih]…pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” Qs 1915. Isa pribadi terkemuka di hadapan Allah Qs 345. Ia juga akan menjadi hakim adil. “… Isa, anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil” Sahih Muslim 220. Sehingga Ia berkuasa menentukan kehidupan manusia nanti di akhirat. Jelas, Mukmin perlu mengimani Isa. Bahkan Nabi Islam menempatkan Isa Al-Masih, sebagai bagian penting dalam kehidupan rohaninya. Inilah mengapa ia menyatakan “nafas hidupku ada di dalam Isa”. Bagaimana dengan Anda sebagai Muslim sejati? Seberapa sering umat Muslim mendengar ceramah tentang kebesaran Isa Al-Masih putra Maryam? Apakah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya yang ada dalam Al-Quran, umum diberitakan? Mukmin tentu perlu memperhatikan Al-Quran dan Hadits. Bahkan Muhammad mengatakan “Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah dan hubungkan saya dengan teman yang maha tinggi [Isa Al-Masih]” Sahih Bukhari 1573. Isa Al-Masih, Rahmat Bagi Manusia Al-Quran menyatakan Isa adalah tanda dan rahmat Allah bagi manusia Surah Maryam 1921. Sebagai tanda dari Allah, sepatutnya umat Muslim memperhatikan-Nya. Kita perlu percaya dan menjadi pengikut Isa untuk menerapkan ajaran-ajaran-Nya. Melalui Isa kita menerima Rahmat Allah untuk hidup di bumi. Nanti di akhirat juga akan mendapat keselamatan. “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia [sampai nanti keselamatan di surga]” Injil, Yohanes 116. Dialah sumber kehidupan. Seseorang yang menerima “Air Kehidupan” dari-Nya tidak akan mengalami kekeringan rohani. Sebab “Air Kehidupan” akan selalu memancar sampai pada kehidupan akhirat. [Staff Isa dan Islam – Sudahkah saudara menerima “Air Kehidupan” yang telah disediakan Isa Al-Masih? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara menemukannya.] Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Nabi Islam Berkata Nafas Hidupku Ada di Dalam Isa?”. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran Dan Kitab Allah Penting? Akhir Dari Kehidupan Muslim Dan Kristen Setelah Kematian? Muhammad Atau Isa – Siapakah Mampu Membangkitkan Orang Mati? Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi? Video Nabi Akhir Dan Pembangkitan Orang Mati Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Menurut Saudara mengapa Muhammad berkata Nafas hidupku ada di dalam Isa Al-Masih putra Maryam”? Mengapakah Isa adalah satu-satunya yang bisa membangkitkan orang mati? Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa yang menjadi rahmat Allah bagi keselamatan manusia? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel ini. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke 0812-8100-0718
Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi, dengan julukan Abu Abdillah. Ia lahir pada tahun 93 H, Ia menyusun kitab al Muwaththa, dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Kitab tersebut menghimpun hadits, dan yang meriwayatkan al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi. Sejumlah Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh, yaitu Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad Darimi sebagai gantiAl Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab besar ini, Ibn Hazm berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan hadits, aku belum mnegetahui bandingannya. Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian Ulama menghitungnya berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandara, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam al Muwaththa’ Malik. Imam Malik menerima hadits dari 900 orang guru, 300 dari golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari. Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’I, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq. An Nasa’I berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”. Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan. Sedangkan Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”. Ia wafat pada tahun 179 H Disalin dari Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730, Tahdzib at Tahdzib 10/5 karya Ibnu Hajar asqalani.
Hadits Perpecahan Umat Islam hadits iftiraqul ummah merupakan contoh hadits mutawatir maknawi. Terdapat banyak hadits yang menerangkan tentang akan adanya perpecahan di kalangan umat Islam. Berikut Penjelasan hadits iftiraqul ummah Hadits tentang perpecahan Umat Islam menjadi 72 golongan dan 73 golongan diriwayatkan oleh berbagai riwayat. Semua golongan tersebut akan masuk neraka kecuali satu saja yaitu Jama’ah atau Al-Firqah an-Najiyah, golongan yang selamat. Golongan ini berada di atas jalan hidup yang dilalui oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya. Hadits Tentang Perpecahan Umat Islam Berbagai Riwayat Perpecahan umat Islam ini terjadi sepeninggal Rasulullah ﷺ . Dalam hadits-hadits tersebut diberitakan bahwa umat ini akan terpecah menjadi lebih dari 72 golongan dan 73 golongan. Hadits Perpecahan Umat 73 Golongan Hadits perpecahan umat Islam riwayat Abu Hurairahعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفَرَّقَتْ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Umat Yahudi terpecah mejadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Umat Nashara terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan.” [ Hadits riwayat Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim, Ahmad, dan lain-lain. Hadits ini dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ibnu Taimiyah, As-Suyuthi, Al-Munawi, Asy-Syathibi, Adz-Dzahabi dan Al-Albani] Hadits perpecahan umat Islam riwayat dari Abu Amir Abdullah bin Luhayyiعَنْ أَبِي عَامِرٍ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ لُحَيٍّ قَالَ حَجَجْنَا مَعَ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ قَامَ حِينَ صَلَّى صَلَاةَ الظُّهْرِ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابَيْنِ افْتَرَقُوا فِي دِينِهِمْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً يَعْنِي الْأَهْوَاءَ كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ وَإِنَّهُ سَيَخْرُجُ فِي أُمَّتِي أَقْوَامٌ تَجَارَى بِهِمْ تِلْكَ الْأَهْوَاءُ كَمَا يَتَجَارَى الْكَلْبُ بِصَاحِبِهِ لَا يَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلَا مَفْصِلٌ إِلَّا دَخَلَهُ وَاللَّهِ يَا مَعْشَرَ الْعَرَبِ لَئِنْ لَمْ تَقُومُوا بِمَا جَاءَ بِهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَغَيْرُكُمْ مِنْ النَّاسِ أَحْرَى أَنْ لَا يَقُومَ بِهِ Dari Abu Amir Abdullah bin Luhayyi, dia berkata, ”Kami melakukan haji bersama Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Ketika kami tiba di Makkah, dia berdiri setelah melakukan shalat zhuhur lalu berkata; ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya dua ahli kitab maksudnya, Yahudi dan Nashara telah terpecah dalam agama mereka menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sungguh umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan – yaitu ahli ahwa’ pengikut hawa nafsu. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu, yaitu Jama’ah. Sungguh akan muncul dari kalangan umatku sejumlah orang dari golongan-golongan tersebut yang mereka itu mengikuti hawa nafsu dan bid’ah sebagaimana menjalarnya penyakit gigitan anjing rabies kepada pemiliknya. Tidak ada pembuluh darah maupun tulang sendi engsel kecuali dia memasukinya. Demi Allah, wahai orang-orang Arab, jika kalian tidak melaksanakan apa yang dibawa oleh Nabi kalian ﷺ maka orang-orang selain kalian lebih layak untuk tidak melaksanakannya.” [Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim dan selain mereka. Dinyatakan shahih – atau hasan – oleh Al-Hakim, Adz-Dzhabi, Al-Iraqi, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Al-Albani] Hadits perpecahan umat Islam riwayat Abdullah bin Amrوَعَنْ عَبْدِاللَّهِ بن عمرو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أمَّه علانيةً كان من أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ تفرَّقوا على اثنين وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً، قَالُوا مَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Benar-benar akan terjadi pada umatku apa yang pernah terjadi atas Bani Israil, bagaikan sepasang sandal. Hingga, jika di antara mereka ada yang menggauli ibunya secara terang-terangan, maka pada umatku pun akan ada orang yang berbuat demikian. Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan. Dan umat pun akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Mereka semua akan masuk neraka, kecuali satu golongan.” Para sahabat bertanya, `Siapakah golongan itu, wahai Rasulullah?`Beliau menjawab, ”Mereka yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabatku.” [Hadits riwayat at-Tirmidzi, Al-Ajuri, Al-Lalika`i, dan yang lain. Hadits hasan dengan hadits penguat yang banyak. At-Tirmidzi menyatakannya sebagai hadits hasan. Al-Iraqi dan Ibnu Taimiyah menukil darinya dan berhujah dengannya.] Hadits perpecahan umat Islam riwayat Auf bin Malik Al-Asyja’iوعَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتْ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ الْجَمَاعَةُ سنن ابن ماجة رقم 3982 Dari Auf bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga dan 70 golongan masuk neraka. Dan umat Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk ke dalam neraka. Ditanyakan, ”Wahai Rasulullah! Siapakah mereka itu?” Rasulullah ﷺ menjawab, ”Jama’ah.” [Hadits riwayat Ibnu Majah dan Al-Lalikai dan Ibnu Abi Ashim. Syaikh Al-Albani menyebutkan hadits ini di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, juz 3 hal. 480 hadits no. 1492. Dia berkata, ”Hadits ini isnadnya bagus jayyid.] Hadits perpecahan umat Islam riwayat dari Abu Umamahعَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ افْتَرَقَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ عَلَى وَاحِدَةٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً , وَتَزِيدُ هَذِهِ الْأُمَّةُ فِرْقَةً وَاحِدَةً , كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا السَّوَادَ الْأَعْظَمَ ; عَلَيْهِمْ مَا حَمَلُوا وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ , وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ; وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ , السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ خَيْرٌ مِنَ الْفُرْقَةِ وَالْمَعْصِيَةِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا أُمَامَةَ , أَمِنْ رَأْيِكَ تَقُولُ أَمْ شَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ إِنِّي إِذًا لَجَرِيءٌ , قَالَ بَلْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ وَلَا ثَلَاثة Dari Abu Umamah, dia berkata, ”Bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Sedangkan umat ini umat Islam, lebih satu golongan dari jumlah tersebut yaitu 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali golongan mayoritas as-sawadul a`zham.” Lalu ada seorang laki-laki bertanya kepadanya, ”Wahai Abi Umamah, apakah ini pendapatmu sendiri atau engkau mendengarnya dari Rasulullah ﷺ? Dia menjawab, ”Jika ini pendapatku sendiri, berarti aku orang yang benar-benar lancang. Aku mendengarnya dari Rasulullah ﷺ bukan hanya satu, dua atau tiga kali.” [Hadits riwayat Ibnu Abi Ashim, Al-Lalika`i dan Ath-Thabrani. Dinyatakan hasan oleh Ibnu Abi Ashim dan Al-Haitsami][i] Hadits Perpecahan Umat 72 Golongan Hadits Perpecahan Umat Islam riwayat Anas bin Malik– إنَّ بني اسرائيلَ افترقتْ على إحدى وسبعين فرقةً ، وإنَّ أمتي ستفترقُ علي اثنتيْنِ وسبعين فرقةً ، كلُّها في النارِ إلا واحدةً وهي الجماعةُ Dari Anas bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya Bani Israel telah terpecah menjadi 71 golongan. Dan umatku sungguh akan terpecah menjadi 72 golongan. Seluruhnya masuk ke dalam neraka kecuali satu saja, yaitu Jama’ah.” [Hadits riwayat Ibnu Majah, Ahmad, Al-Lalikai dan yang lainnya. Al-Albani menyatakannya shahih di dalam Takhrijus sunnah karya Abu Ashim dan menukil tashhih Al-Bushiri terhadap hadits tersebut][ii] Syaikh Abdul Karim bin Abdullah Al-Khudhair mengatakan tentang hadits-hadits iftiraqul ummah tersebut sebagai berikut, “Inilah lima hadits, hadits Muawiyah, hadits Abu Hurairah, Hadits Abdullah bin Amr, hadits Anas bin Malik dan hadits Amr bin Auf. Hadits-hadits ini diriwayatkan dari banyak jalur yang berbeda-beda. Kebanyakan dari hadits tersebut selamat dari berbagai cacat. Sejumlah hadits yang kondisinya di bawah hadits ini telah dihukumi sebagai hadits mutawatir. Jadi hadits tersebut tidak ada masalah di dalamnya. Hadits – hadits ini selaras dengan perpecahan umat menjadi 73 golongan meskipun pada khabar yang akhir 72 golongan. Yang dimaksud adalah ukuran bersama di antara hadits-hadits tersebut. Di sebagian haditsnya ada tambahan yang tidak terdapat pada hadits yang lain. Misalnya pada hadits Anas bin Malik ada kalimat berupa كلها في النار إلا واحدة “Semuanya di neraka kecuali satu saja” dan ditafsirkan bahwa golongan yang selamat tersebut adalah Jama’ah. Sebagian orang menyatakan tambahan kalimat tersebut dha’if. Namun Ahli ilmu menyatakan hukumnya shahih. Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan, “Saya tidak melihat seorang pun ahli hadits di masa lalu mutaqaddimin yang melemahkan tambahan ini. Bahkan, Al-Jama’ah telah dishahihkan oleh para ahli hadits tersebut. “[iii] Syarah Kandungan Hadits Perpecahan Umat Islam Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf saat menjelaskan hadits iftiraqul ummah perpecahan umat mengatakan sebagai berikut “Semua fitnah merupakan sebab dari perpecahan umat manusia dan bergantinya agama mereka. Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan untuk berpegang teguh dengan kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya ﷺ , sehingga seorang Muslim merasa aman dari pengaruh-perngaruh fitnah tersebut. Dalam hadits ini yaitu hadits Auf bin Malik dalam hal ini, Nabi ﷺ memperingatkan kita dari perpecahan. Beliau ﷺ mendorong kita untuk tetap teguh di atas al-haq kebenaran yang dipegang teguh oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang mulia. Nabi ﷺ bersabda, “افتَرقَتِ اليهودُ” Yahudi terpecah maksudnya terpecah -pecah dalam agama dan keyakinannya. على إحدى وسَبعين فِرْقةً؛ فواحِدةٌ في الجنَّةِ” menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga yaitu golongan yang mengikuti kebenaran yang Allah turunkan kepada Nabi-Nya, Musa alaihis salam. Golongan tersebut tidak mengubah dan mengganti hukum-hukum Taurat. وسَبْعون في النَّارِ dan 70 golongan masuk neraka. yaitu di luar golongan yang selamat tersebut adalah golongan-golongan yang masuk ke dalam neraka sebagai balasan atas perbuatan mereka mengada-adakan hal baru dalam agama Allah. Namun tidak ada penjelasan dalam berbagai hadits mengenai apa yang diyakini oleh masing-masing golongan tersebut. Demikian pula halnya dengan golongan-golongan dari Nashara yang Nabi ﷺ memberitakan tentang mereka dengan sabdanya وافتَرقَتِ النَّصارى على ثِنتَين وسَبعين فِرقةً؛ فإحْدى وسَبعون في النَّارِ، وواحدةٌ في الجنَّةِ” Dan Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga. Bertambah satu golongan dibandingkan dengan golongan Yahudi, sebagaimana umat Islam ini juga bertambah satu golongan dibanding golongan Nashara. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ والَّذي نفسُ محمَّدٍ بيَدِه لتَفتَرِقنَّ أمَّتي على ثلاثٍ وسَبعين فِرقةً؛ واحدةٌ في الجنَّةِ، وثِنتانِ وسَبعون في النَّارِ Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk ke dalam neraka. Nabi ﷺ bersumpah dengan Allah Azza wa Jalla bahwa golongan-golongan yang akan muncul dan terbentuk dalam umat ini adalah orang -orang yang menyelisihi ahlul haq orang-orang yang berpegang teguh dengan kebenaran dalam masalah pokok-pokok tauhid dan dalam menilai kebaikan dan keburukan. Balasan mereka adalah neraka. Para sahabat radhiyallahu anhum bertanya, ”Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”, maksudnya, siapakah golongan yang selamat itu? Maka Nabi ﷺ bersabda, الْجَمَاعَةُ yaitu, sesungguhnya golongan yang selamat di antara mereka adalah jamaah dari kalangan ahli ilmu dan fikih, dan para mujahidin di jalan Allah dan orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf serta melarang dari yang mungkar. Mereka itu bersatu pada berpegang teguh terhadap kitab Allah Azza wa jalla, mengikuti jejaknya ﷺ dan sunnahnya dan menjauhi dari berbagai bid’ah serta tahrif dan taghyir melakukan pengubahan dalam agama. Dalam hadits ini terdapat sebuah tanda dari sekian bukti kenabian dari Nabi Muhammad ﷺ karena apa yang beliau ﷺ kabarkan itu telah terjadi.[iv] Baca juga Hadits Tentang Fitnah Dajjal Pendapat Ulama Tentang Perpecahan Umat Iftiraqul Ummah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah saat memberikan penjelasan tentang Umat Nabi Muhammad ﷺ akan terpecah menjadi 73 golongan beliau mengatakan, “Maksudnya adalah umat yang menjawab dakwahnya umat Islam bukan umat yang menjadi obyek dakwah. Karena umat yang menjadi obyek dakwah di dalamnya termasuk Yahudi dan Nasrani dan mereka terpecah belah. Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, umat Nasrani terpecah menjadi 72 golongan dan umat ini terpecah menjadi 73 golongan. Semua golongan tersebut menisbatkan diri kepada Islam dan mengikuti Rasulullah ﷺ . Adapun sabda Nabi ﷺ “semuanya di neraka kecuali satu” itu tidak berarti bahwa semua golongan yang menyimpang itu wajib kekal di neraka. Namun maksudnya adalah perbuatannya termasuk penyebab masuk neraka. Ketujuh puluh tiga golongan ini apakah saat ini telah ada dan sempurna tujuh puluh tiga ataukah masih ditunggu? Mayoritas pengkaji hadits ini berkata ia telah ada dan selesai. Mereka yang berkata demikian membagi ahli bid’ah menjadi lima dasar utama. Kemudian dari kelima dasar tersebut lahir cabang-cabang sampai berjumlah tujuh puluh tiga golongan dengan menyisakan satu golongan, yaitu Ahlus sunnah wal Jamaah. Sebagian ulama mengatakan, “Rasulullah ﷺ tidak secara terbuka menyebutkan golongan-golongan ini. Kita tidak perlu berbicara tentang pembagian bid’ah-bid’ah yang ada saat ini menjadi lima dasar. Lalu dasar-dasar ini terbagi menjadi cabang-cabang agar hitungannya lengkap. Bahkan terkadang kita menjadikan satu cabang sebagai kelompok tersendiri hanya karena ia menyelisihi dalam satu cabang masalah, karena ia tidak layak dianggap sebagai golongan tersendiri. Yang lebih baik adalah mengatakan bahwa kelompok – kelompok ini tidak kita ketahui. Akan tetapi kami katakan tanpa ragu bahwa golongan-golongan tersebut menyimpang dari jalan yang lurus. Ada yang menyimpang jauh. Ada yang menyimpang agak jauh. Dan ada pula yang menyimpang tidak jauh. Kita tidak dituntut untuk membatasinya, karena mungkin saja muncul golongan-golongan yang menisbatkan dirinya kepada umat Islam selain yang dihitung para ulama. Hal ini sebagaimana yang terjadi, dimana telah muncul golongan-golongan yang menisbatkan dirinya kepada Islam selain golongan-golongan yang dihitung para ulama terdahulu. Yang jelas, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa umatnya yaitu umat yang menyambut dakwahnya ini, akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya sesat dan di neraka kecuali satu, yaitu Jama’ah. Jama’ah yang bersatu di atas kebenaran dan tidak terpecah-belah. Rasulullah ﷺ bersabda, ”Mereka adalah orang-orang yang berjalan di atas ajaranku pada hari ini dan sahabat-sahabatku.” Mereka adalah Jama’ah yang bersatu di atas syariat Allah. Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan pesan Allah, أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ yaitu tegakkanlah agama keimanan dan ketakwaan dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. [Asy-Syura 13] Mereka tidak berpecah belah namun mereka adalah Jama’ah yang satu.[v] Artikel Hadits Perpecahan Umat Islam pertama kali diunggah pada 19 Desember 2021 [i] Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ma’alim Inthilaqotil Kubro, Muhammad Abdul Hadi Al-Mishri, hal. 34-35. [ii] Ibid. [iii] [iv] [v] Buku Induk Akidah Islam – Syarah Aqidah Wasithiyah Karya Syaikhul islam Ibnu Taimiyah. Disyarah Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin, Pustaka Sahifa, hal 922-923.
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 004726 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d76cc7d68cf0ba6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
hadits anas bin malik hal 72